Batam, - Direktorat Intelijen Keimigrasian Republik Indonesia bersama Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam menyelenggarakan program sosialisasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan layanan Eazy Paspor di Desa Binaan Pondok Pesantren Abdul Dhohir, Patam Asri, Sekupang, Minggu, 1 Desember 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Bakti Kesehatan dan Penyuluhan Desa Binaan, bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat tentang bahaya perdagangan orang sekaligus memudahkan akses pengurusan dokumen keimigrasian.
Edukasi TPPO dan Fasilitas Layanan Paspor
Rangkaian kegiatan dimulai dengan aktivitas sepeda santai dan senam pagi, yang diikuti dengan edukasi seputar pencegahan TPPO. Melalui sosialisasi ini, masyarakat diajak memahami modus perdagangan orang yang sering terjadi, khususnya di wilayah perbatasan seperti Batam.
Selain itu, layanan Eazy Paspor disediakan untuk membantu masyarakat mengurus paspor secara kolektif. Dengan kuota pembuatan paspor hingga 70 orang, program ini memberikan kemudahan bagi masyarakat yang kesulitan mengakses layanan keimigrasian reguler.
Ketua DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Batam, KH Rudi Budy Suhardi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. “Kami mendukung penuh program ini karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. LDII akan terus membantu menyosialisasikan pentingnya pencegahan TPPO, khususnya di daerah perbatasan,” ujarnya.
Batam sebagai Wilayah Strategis Pencegahan TPPO
Direktur Intelijen Keimigrasian RI, Brigjen Anom Wibowo, menegaskan bahwa Batam memiliki peran strategis dalam upaya pencegahan perdagangan orang. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri.
“Kerja sama yang baik adalah kunci dalam memerangi TPPO. Kami berharap masyarakat dapat lebih waspada dan memahami pentingnya perlindungan diri dari ancaman ini,” ujar Brigjen Anom.
Ia juga mengapresiasi peran generasi muda, termasuk para santri di Pondok Pesantren Abdul Dhohir, dalam membangun kesadaran kolektif untuk melindungi bangsa dari ancaman perdagangan orang.
Respon Positif dari Masyarakat
Program ini mendapatkan antusiasme besar dari masyarakat. Salah satu peserta, Fitri Andayani, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kemudahan layanan paspor yang diberikan.
“Dengan adanya layanan Eazy Paspor, proses pengurusan paspor menjadi lebih mudah dan cepat. Kami berharap program seperti ini terus diadakan,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Imigrasi Batam berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pencegahan TPPO sekaligus memperkuat pengawasan di wilayah perbatasan.
Dengan kolaborasi yang terus terjalin antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya perlindungan terhadap warga negara Indonesia dari ancaman perdagangan orang dapat berjalan lebih efektif. Imigrasi Batam pun berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman dan terlindungi.(Nursalim Turatea).