TRIBUN SILAMPARI

Tegas, Tepat dan Terukur

Kompang Malam Rabu: Tradisi Ibu-Ibu Majelis Ta'lim Bukit Indah Piayu dalam Memupuk Kebersamaan dan Melestarikan Budaya Islam Melayu


 

Setiap malam Rabu, teras rumah Sekretaris Majelis Ta'lim Bukit Indah Piayu dipenuhi semangat dan kebersamaan. Ibu-ibu anggota majelis ta'lim berkumpul untuk berlatih kompang, sebuah tradisi yang bukan sekadar latihan musik, melainkan juga ajang mempererat silaturahmi, menumbuhkan solidaritas, dan menghidupkan syiar Islam. Walau perumahan ini masih tergolong baru, rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara warganya telah terjalin kuat, menunjukkan bahwa mereka sepenuhnya mendukung tradisi Islami dalam keseharian.


Kegiatan rutin ini memiliki tujuan yang mendalam bagi para anggotanya. Selain sebagai aktivitas untuk mengisi waktu luang dan menghindari kejenuhan, latihan kompang menjadi sarana untuk memupuk kebanggaan pada budaya Melayu yang islami. Melalui irama yang dihasilkan, suasana hangat dan harmonis tercipta di tengah-tengah komunitas Bukit Indah Piayu.



Menurut Nursalim, Ketua Majelis Ta'lim Bukit Indah Piayu, latihan kompang ini adalah wujud nyata kecintaan terhadap budaya Islam Nusantara. “Dengan kompang ini, kami tidak hanya berlatih musik, tetapi juga menghidupkan tradisi yang kaya nilai Islami. Kami ingin kebersamaan ini terus terjaga,” ungkapnya. Nursalim juga menyampaikan harapannya agar pemerintah turut memberikan dukungan, mengingat kompang adalah bagian dari warisan budaya Islam Nusantara yang berharga, khususnya di wilayah Melayu.


Al Arif, Sekretaris Majelis Ta'lim, menambahkan bahwa latihan ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial antarwarga. “Kompang ini lebih dari sekadar musik bagi kami. Ini adalah cara untuk menjaga ikatan sosial. Semangat latihan bersama adalah bukti nyata kebersamaan yang kuat di lingkungan ini,” jelasnya.



Bu Asmira, seorang pemerhati budaya kompang di Bukit Indah Piayu, turut memberikan dukungan dan semangat bagi ibu-ibu yang berlatih, meskipun belum sempat bergabung dalam latihan secara langsung. “Saya sangat mengapresiasi semangat ibu-ibu yang dengan tekun melestarikan budaya ini. Kompang bukan hanya seni musik, tetapi juga bagian dari identitas budaya kita yang harus terus dijaga dan diwariskan,” tutur Bu Asmira penuh antusiasme.


Di perumahan ini, kompang menjadi simbol kehangatan komunitas yang kuat dalam menjunjung nilai-nilai budaya Islam dan Melayu. Para ibu-ibu Majelis Ta'lim Bukit Indah Piayu bertekad melestarikan tradisi kompang sebagai bagian dari warisan yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.



“Cinta Melayu, cinta Islam, dan cinta budaya Islam adalah semangat yang kami pegang teguh. Kami berharap tradisi ini terus menjadi kebanggaan komunitas dan menjadi inspirasi bagi lingkungan lainnya,” tutup Nursalim dengan penuh rasa bangga.(Nursalim  Turatea).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama